Terima Kasih Wahai Permata Hati
Hutang Kita Terlalu Banyak pada anak-anak kita..
Tiadalah jarang kita memarahi mereka disaat kita
lelah..
Kita membentak mereka padahal mereka belum benar-benar faham kesalahan yang mereka lakukan.
Kita membuat mereka menangis kerana kita ingin lebih difahami dan didengarkan.
Kita membentak mereka padahal mereka belum benar-benar faham kesalahan yang mereka lakukan.
Kita membuat mereka menangis kerana kita ingin lebih difahami dan didengarkan.
Tetapi,
Seburuk apapun kita memperlakukan mereka, Segalak apapun kita terhadap mereka,
Semarah apapun kita pernah membentak mereka...
Seburuk apapun kita memperlakukan mereka, Segalak apapun kita terhadap mereka,
Semarah apapun kita pernah membentak mereka...
Mereka akan tetap mendatangi kita dengan senyum
kecilnya.
Menghibur kita dengan tawa kecilnya,
Menggenggam tangan kita dengan tangan kecilnya,
Seolah semuanya baik-baik saja,
Seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
Menghibur kita dengan tawa kecilnya,
Menggenggam tangan kita dengan tangan kecilnya,
Seolah semuanya baik-baik saja,
Seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
Mereka selalu banyak bercerita untuk kita,
meskipun seringkali kita bersikap tidak acuh terhadap mereka dengan kasih sayang..
meskipun seringkali kita bersikap tidak acuh terhadap mereka dengan kasih sayang..
Kita sentiasa mengatakan bahawa diri kita bekerja
keras demi kebahagiaan mereka semua..
tetapi kenyataannya merekalah yang sentiasa membahagiakan kita diketika penat lelah selesai bertugas..
tetapi kenyataannya merekalah yang sentiasa membahagiakan kita diketika penat lelah selesai bertugas..
Kita merasakan bahwa kita bangga dengan
menghiburkan kesedihan mereka atau menghapuskan linangan air mata dari
pipi-pipi comel mereka..
Sebenarnya,
Diri kitalah yang selalu mereka bahagiakan...
Mereka juga menghilangkan kepenatan kita, menghapuskan air mata kesedihan kita..
Sebenarnya,
Diri kitalah yang selalu mereka bahagiakan...
Mereka juga menghilangkan kepenatan kita, menghapuskan air mata kesedihan kita..
Percayalah..
Kita terhutang banyak pada anak-anak kita.
Dalam 24 jam, berapa lama kita meluangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendakap dan bermain bersama-sama dengan mereka?
Dalam 24 jam, berapa lama kita meluangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendakap dan bermain bersama-sama dengan mereka?
Dari waktu hidup lahir kedunia mereka sentiasa
ceria, tersenyum manis dan menghormati diri kita..
Tentang anak-anak,
Sesungguhnya merekalah yang selalu "lebih dewasa" dan "bijaksana" daripada kita.
Merekalah yang selalu mengajari dan membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya.
Sesungguhnya merekalah yang selalu "lebih dewasa" dan "bijaksana" daripada kita.
Merekalah yang selalu mengajari dan membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya.
Seburuk apapun kita sebagai orangtua, mereka selalu
bersiap sedia untuk menjadi anak-anak terbaik yang pernah kita punya.
Terdengar isu dimedia masakini..
Anak-anak yang setiap hari menjadi mangsa dari buruknya cara kita mengawal emosi diri..
Anak-anak yang setiap hari menjadi mangsa dari buruknya cara kita mengawal emosi diri..
Namun,
Si kecil ini tetap tersenyum, mereka tetap memberi kita ertinya kasih sayang, mereka selalu mencuba membuat kita agar bahagia...
Si kecil ini tetap tersenyum, mereka tetap memberi kita ertinya kasih sayang, mereka selalu mencuba membuat kita agar bahagia...
Maka dakaplah anak-anak kita, tataplah mata mereka
dengan penuh kasih sayang serta penyesalan, katakan kepada mereka:
"Terima kasih
wahai Permata Hati.."#cp Sahrol Lagiman fb