Meniti Sebuah Dongengan
Bahasa kesunyian mula
berbicara..
Saatnya telah tiba untuk kau
melangkah pergi..
Menghilang bersama hati yang
mencari kesempurnaan
Mengejar impian dalam usaha
yang membunga
Meninggalkan aku bersama mimpi
yang pernah kau benihkan
Jujur aku cinta..
Cinta yang selalu terbang seiring
kupu-kupu dicelah pawana
Yang takkan pernah mampu untuk
aku mengakui
Walau sehebat mana, walau
sekuat mana pun
cinta ini cuba merintangi arus
aku tetap terkalahkan oleh
kenyataan..
Aku akui kan separuh nafas merindumu..
Takkan pernah ada pelabuhan
untukku hamparkan rasa
yang mengakir sederas terusan
Takkan ada..
Kau terlalu jauh bedanya dari
inginku
Yang semakin tidak terkejarkan
oleh langkah pesongku
Izinkan saja aku puisikan
salam cinta dan rindu ini
dalam puisi pengharapan sesaat
Biar kau takkan pernah tahu
Biar tiada siapapun tahu
Tentang dongengan yang selalu
aku rencanakan..
Andainya benar takdir kita
tertitik
hanya sampai disini
biarkanlah rasa ini terus
terpendam
hanya antara aku dan Dia..